Perekonomian Indonesia

Hallo Readers! Sebelum kita masuk inti dari pembahasan artikel yang saya akan buat, di sini saya ingin mengajak kalian semua terlebih dahulu melihat kepada situasi apa yang terjadi di Indonesia. Berita yang kita dengar saat ini banyak sekali fenomena yang terjadi seperti banyaknya mahasiswa disetiap daerah yang demo tentang kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) yang telah merugikan disegala sektor, mulai dari transportasi, industri, perhubungan & pangan dan masih banyak lagi masyrakat yang merasa dirugikan dengan kenaikan tersebut. Ada juga berita tentang semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, sehingga membuat laju perekonomian Indonesia semakin melambat.
Nah! Kalau kita lihat secara kasarnya dari berita yang membanjiri Indonesia saat ini, pastinya kita sudah bisa mengira tentang kondisi perekonomian Indonesia yang masih butuh perhatian dan juga masih belum stabil. Baiklah tidak usah berlama - lama lagi langsung saja kita masuk ke topik pembahasan.

Perekonomian Global


Sumber : http://assets.kompas.com/data/photo/2013/07/22/2014410Pertumbuhan-ekonomi780x390.jpg
Berdasarkan data yang saya dapat dari website Bank Indonesia. Kinerja perekonomian global pada tahun 2013 berlangsung tidak sesuai harapan dan melemah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi global menurun dari 3,1 % menjadi 3,0%, harga komoditas terus menurun kebawah dan ketidakpastian di pasar keuangan semakin meningkat. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh pergeseran siklus dan tatanan ekonomi global yang terjadi di sepanjang tahun 2013. Namun demikian, berbagai tantangan tersebut direspons dengan berbagai kebijakan di berbagai negara sehingga perburukan yang terjadi tidak terus berlanjut. Menyusul berbagai kebijakan tersebut, kinerja perekonomian global cendrung membaik di akhir tahun, sehingga diharapkan dapat mengembalikan optimisme perbaikan ekonomi ke depan.

Terjadinya pergerseran siklus dan tatanan ekonomi global merupakan tantangan yang dihadapi perekonomian global pada tahun 2013. Tantangan tersebut tidaklah ringan, mengingat pergeseran siklus terjadi tiga area berbeda yang terkait satu sama lain. Pergeseran pertama ialah beralihnya lanskap ekonomi dunia yang ditandai oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara maju dan menurunnya pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Pergeseran kedua terkait dengan berkelanjutan tren penurunan harga komoditas dunia. Pergeseran yang terakhir adalah mulai beralihnya arus modal dunia, dipengaruhi berakhirnya era kebijakan moneter longgar di AS. Berbagai pergeseran tersebut berpengaruh pada berkurangnya optimisme dan kinerja perekonomian global.

Perekonomian Indonesia

Sumber : http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/10/13515974182008354928.jpg

Berdasarkan data yang saya dapat dari website Bank Indonesia. Bank Indonesia memperkirakan pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi akan lebih berimbang sehingga akan semakin memperkuat stabilitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada pada kisaran 5,5%-5,9% dengan sumber pertumbuhan yang lebih seimbang antara permintaan eksternal dan permintaan domestik. Permintaan eksternal diperkirakan terus membaik sehingga ekspor akan meningkat sedangkan permintaan domestik masih moderat sehingga impor dan inflasi akan tetap terkendali. Dengan demikian, rasio defisit transaksi berjalan terhadap PDB diprakirakaan akan menurun menjadi  di bawah 3,0 % dan laju inflasi diperkirakan akan berada pada kisaran sasaran 4,5%±1%. Meskipun membaik, prospek perekonomian Indonesia tahun 2014 masih dihadapkan pada beberapa faktor risiko, baik yang bersifat global maupun domestik.

Dalam memperkuat prospek ekonomi tersebut sekaligus merespon berbagai risiko yang ada, arah kebijakan Bank Indonesia akan tetap difokuskan pada upaya menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan. Kebijakan moneter akan tetap diarahkan pada pencapaian sasaran inflasi dan penurunan defisit transaksi berjalan ketingkat yang lebih sehat melalui kebijakan suku bungan dan stabilitasi nilai tukar sesuai fundamentalnya. Penguatan operasi moneter, pengelolan lalu lintas devisa, dan pendalaman pasar keuangan akan diintensifkan untuk mendukung efektivitas transmisi suku bunga dan nilai tukar, sekaligus untuk memperkuat struktur dan daya dukung sistem keuangan dalam pembiayaan pembangunan. Kebijakan mekroprudensial akan diarahkan pada mitigasi risiko sistematik disektor keuangan serta pengendalian kredit dan likuiditas agar sejalan dengan pengelolaan stabilitas makroekonomi. Bank Indonesia juga akan meningkatkan upaya perluasan akses masyarakat terhadap parbankan (financial inclusion).

Dengan adanya pernyataan tersebut dari pihak Bank Indonesia maupun pihak Badan Pusat Statistik yang masih berusaha dalam menjaga stabilitas ekonomi. Tentunya, ada juga perhatian tersendiri dari masyrakat khususnya para pengusaha dalam membantu Indonesia menjadi negara yang terus berkembang dan akan membantu dalam pembiayaan pembangun secara langsung maupun tidak langsung. 

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2014

  • Perekonomian Indonesia tahun 2014 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 10 542,7 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp41,8 juta atau US$3,531.5.
  • Ekonomi Indonesia tahun 2014 tumbuh 5,02 persen melambat dibanding tahun 2013 sebesar 5,58 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,02 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 12,43 persen.
  • Ekonomi Indonesia triwulan IV-2014 bila dibandingkan triwulan IV-2013 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,01 persen melambat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,61 persen.
  • Ekonomi Indonesia triwulan IV-2014 mengalami kontraksi 2,06 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang kontraksi 22,44 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh penurunan Ekspor neto.
  • Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 didorong oleh aktivitas perekonomian di Pulau Jawa yang tumbuh 5,59 persen dan Pulau Sumatera sebesar 4,66 persen. 



Sumber : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Diferences Between TOEFL, IELTS, and TOEIC

Sistem Penetapan Kurs

Invitations and offers