Sistem Penetapan Kurs
Berdasarkan perkembangan Sistem Moneter Internasional sebagai sebuah struktur, instrument, institusi, dan perjanjian yang menetukan nilai tukar atau kurs mata uang dari berbagai negara di dunia, termasuk penyesuaian aliran modal, perdagangan internasional, dan neraca pembayaran.
Pada pertemuan International Monetary and financial Conference pada tanggal 1 sampai 22 Juli 1944 di Bretton Woods, New Hampshire, USA. Pertemuan ini menghasilkan Article of Agreement tentang pendirian dua lembaga internasional yaitu: International Monetary Financial, IMF dan World Bank.
Tujuan didirikannya IMF adalah untuk meningkatkan bisnis internasional agar dapat meningkatkan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Negara anggota IMF.
Sedangkan tujuan pendirian World Bank adalah untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga relative rendah kepada berbagai Negara untuk mendorong pertumbuhan, pembangunan ekonomi dengan tetap berlandaskan pada profit oriented.
Pada system moneter internasional, mekanisme penentuan kurs dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu:
1. Sistem Kurs Mengambang/berubah (Floating Exchange Rate System)
Floating exchange rate adalah system penetapan kurs melalui mekanisme kekeuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar valuta asing. System kurs mengambang memiliki dua karakteristik yang berbeda yaitu:
- Sistem Kurs mengambang bebas secara murni (Freely Floating Rate/Clean Foat) Dalam system ini, kurs ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran mata uang yang ada di pasar valuta asing, tanpa campur tangan pemerintahan. Berdasarkan system ini, kurs akan bergerak naik turun, atau mengambang secara bebas sesuai dengan kondisi atau kekuatan pasar.
- Sistem Kurs Mengambang Terkendali (Managed Float/Dirty Float) Dalam sistem ini, penentuan kurs di pasar valuta asing dengan intervensi atau campur tangan pemerintah. Pemerintah mempengaruhi kekuatan pasar dengan berbagai kebijakan di bidang moneter, fiscal, dan perdagangan luar negeri. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sistem kurs mengambang bebas adalah kurs akan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kondisi ekonomi. Oleh sebab itu kekuatan pasar yang pada akhirnya dapat menyulitkan pemerintah maupun pelaku ekonomi yang lain dalam menentukan atau merencanakan atau menghitung suatu usaha.
Tetap (Fixed/pegged) digunakan pemerintah (bank sentral) untuk menetapkan nilai tukar resmi, dimana harga ditentukan terhadap mata uang utama dunia (biasanya terhadap dolar AS, tetapi juga dilakukan terhadap mata uang utama lainnya seperti euro, yen, dan mata uang lainnya).
Untuk mempertahankan nilai tukar yang lokal, maka bank sentral masuk ke pasar valuta asing untuk membeli dan menjual mata uangnya sendiri untuk menstabilkan nilainya sesuai dengan nilai yang ditetapkan.
3. Sistem Kurs Terkait (Pegged Exchange Rate System)
System kurs ini ditetapkan dengan cara mengkaitkan nilai tukar mata uang suatu Negara dengan mata uang Negara lain atau sejumlah mata uang tertentu. Nilai tukar mata uang bergerak mengikuti perubahan nilai mata uang Negara yang ditambatnya.
Sumber :
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/sistem-moneter-internasional/
http://yudhisti.com/2009/01/06/floating-rate-vs-fixed-rate-pada-kurs-mata-uang-waroeng-tegal%E2%84%A2/
Komentar
Posting Komentar
Silahkan di komen yaa