Faktor Yang Mempengaruhi Kurs


Membahas mengenai faktor yang mempengaruhi kurs dalam entri kali ini. Adakalanya kita mengetahui terlebih dahulu sebenarnya apa arti kurs itu sendiri. Untuk itu mari kita lihat pembahasannya.

Nilai tukar atau yang sering dibilang kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat ini atau dikemudian hari, antara mata uang masing-masing negara atau wilayah.

Melihat fenomena lemahnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) belakangan ini menarik untuk menyimak apa yang sebenarnya terjadi. Dalam perdagangan internasional, stabilitas mata uang merupakan persoalan yang penting untuk mendorong kegiatan ekonomi dan menciptakan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun, untuk mecapai hal tersebut tidak seperti yang diperkirakan dengan mudah karena kuat atau lemahnya nilai tukar mata uang tidak hanya ditentukan oleh kondisi dan kebijakan ekonomi di dalam negara, tetapi juga kondisi perekonomian di negara lain yang menjalin kerjasama dalam perdagangan serta kondisi non-ekonomi seperti keamanan dan kondisi politik.

Selain faktor di atas yang mempengaruhi kurs terhadap nilai tukar negara lain. Tentunya, masih ada lagi beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar. Oleh sebab itu mari kita simak pebahasannya.


1. Tingkat inflasi
Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing.

Contoh: jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap produk relatif mengalami penurunan. Rasio uang dalam daya beli (paritas daya beli) berfungsi sebagai titik nilai tukar yang mencerminkan hukum nilai. Itulah mengapa tingkat inflasi berdampak pada nilai tukar. Peningkatan inflasi di suatu negara mengarah pada penurunan mata uang nasional, dan sebaliknya. Penyusutan inflasi uang di dalam negeri akan mengurangi daya beli dan kecenderungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang mereka terhadap mata uang negara-negara di mana tingkat inflasi yang lebih rendah.

2. Aktivitas neraca pembayaran
Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan demikian, neraca pembayaran aktif meningkatkan mata uang nasional dengan meningkatnya permintaan dari debitur asing. Saldo pembayaran yang pasif menyebabkan kecenderungan penurunan nilai tukar mata uang nasional sebagai seorang debitur dalam negeri mencoba untuk menjual semuanya menggunakan mata uang asing untuk membayar kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca pembayaran pada nilai tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi.

3. Perbedaan suku bunga di berbagai negara
Perubahan  tingkat suku bunga di suatu negara akan mempengaruhi arus modal internasional. Pada prinsipnya, kenaikan suku bunga akan merangsang masuknya modal asing. Itulah sebabnya di negara dengan modal lebih tinggi tingkat suku bunga masuk permintaan untuk meningkatkan mata uang dan itu menjadi mahal. Pergerakan modal, terutama spekulatif “uang panas” meningkatkan ketidakstabilan neraca pembayaran.

4. Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan pendapatan terhadap harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan pendapatan dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan dengan supply yang tersedia.

5. Kontrol pemerintah
Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk:
  • Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
  • Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
  • Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata uang.                                                                                               
 Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :
  • Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan.
  • Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang ditentukan.
  • Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
  • Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat pendapatan.

 6. Ekspektasi
Faktor terakhir yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi nilai tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke depan. Sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual dollar, karena memperkirakan nilai dollar akan menurun di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar dollar dalam pasar.


Sumber:
http://ilmuiesp.blogspot.com/2013/07/faktor-mempengaruhi-nilai-kurs.html
http://bem.feb.ugm.ac.id/ketika-rupiah-bertekuk-lutut-terhadap-dolar/
http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_tukar


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Diferences Between TOEFL, IELTS, and TOEIC

Sistem Penetapan Kurs

Invitations and offers