Apa Perbedaannya? Kebijakan Moneter & Fiskal
Banyak yang tahu bahwa istilah moneter berasal dari kata 'uang'. Kebijakan moneter pada dasarnya berkaitan dengan urusan pemerintahan yang berkaitan dengan uang. Banyak di antara kita percaya bahwa pemerintah mengeluarkan uang kertas dan koin, dan duduk kembali kemudian menikmati manfaat dari industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi.
Kepercayaan ini sebenarnya mitos, karena ada beberapa fungsi lain yang harus dipenuhi pemerintah selain menerbitkan mata uang yakni fungsi uang terkait dengan domain kebijakan moneter. Hal ini sering mencakup fungsi seperti menjaga pasokan uang berdasarkan kondisi ekonomi kekinian, serta menjaga ketersediaan uang dengan mengubah situasi perbankan dan moneter indeks yang berbeda, dan juga mengendalikan tingkat suku bunga.
Kebijakan moneter dari negara dibagi menjadi dua sub - kebijakan, yaitu, kebijakan ekspansif dan kebijakan kontraktif.
Kebijakan ekspansif biasanya digunakan
selama waktu siklus resesi dalam rangka meningkatkan pasokan uang.
Kebijakan ini juga melibatkan penurunan suku bunga, yang pada gilirannya
memerangi peningkatan laju pengangguran.
Sementara kebijakan kontraktif digunakan
untuk mengurangi efek inflasi karena suku bunga meningkat. Untuk
meringkas sisi kebijakan moneter, katakan saja bahwa kebijakan
pemerintah yang mempengaruhi uang, jumlah uang beredar, peredaran uang,
dan ketersediaan, serta biaya kredit merupakan kebijakan moneter. Harus
dicatat bahwa sebagian besar konstituennya dilaksanakan oleh bank
sentral. Selain itu, kebijakan ini lebih sering digunakan untuk
pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan fiskal tidak persis kontras
kebijakan moneter, tapi hanya berbeda terkait erat dengan kebijakan
moneter negara. Dengan peran penting bahwa bank sentral harus bermain
dalam pelaksanaan kebijakan moneter, pemerintah tidak tertinggal jauh.
Peran pemerintah sangat penting juga.
Kebijakan fiskal pada dasarnya adalah
kebijakan pendapatan dan pengeluaran yang diadopsi oleh pemerintah.
Kebijakan semacam ini pada dasarnya mempengaruhi kesejahteraan dan
pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah nantinya. Hal ini
digunakan oleh pemerintah untuk menambah atau mengurangi pajak, dan juga
meningkatkan dan menurunkan pengeluaran pemerintah, untuk membantu
kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini biasanya ditentukan oleh Departemen
Keuangan. Kebijakan fiskal, dengan demikian, secara langsung
mempengaruhi kesejahteraan rakyat.
Menurut prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan oleh ekonomi Keynesian, kebijakan fiskal dapat digunakan
secara efektif untuk merangsang permintaan agregat dari masyarakat.
Pajak dan pengeluaran pemerintah dirumuskan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dan permintaan dan penawaran komoditas umum dan fasilitas
sipil adalah kebijakan fiskal yang baik.
Sumber :
http://www.fiskal.co.id/berita/fiskal-15/2339/kebijakan-moneter-dan-kebijakan-fiskal,-apa-perbedaannya#.VTovOvBpLIU
Komentar
Posting Komentar
Silahkan di komen yaa